Twitter merupakan salah satu aplikasi sosial media  yang sempat  banyak  digandrungi masyarakat Indonesia  pada tahun 2015-2016. Kala itu sosial media yang banyak  penggunanya adalah Facebook, namun saat Twitter  mulai muncul masyarakat yang  memiliki akun Facebook  mulai banyak yang daftar  menjadi  pengguna Twitter. Dikutip dari laman CNN Indonesia, pada tahun 2014, pengguna facebook di Indonesia mencapai angka 69 juta, sementara Twitter 50 juta pengguna. Selisih 19 juta pengguna menandakan bahwa masyarakat Indonesia lebih akrab dengan Facebook saat itu.

Berbeda dengan Facebook yang bisa menuliskan status panjang lebih dari 500 kata, Twitter justru memiliki limit, sehingga pengguna hanya mampu menuliskan cuitan sebanyak 140 karakter. Pada tahun 2017, Twitter mengubah limit karakter cuitan menjadi 280 karakter. Terbatasnya kata pada  cuitan di Twitter  membuat para pengguna harus mampu memikirkan kata-kata singkat yang bisa mencurhakan segala pikiran. Hal ini yang memungkinkan banyak pengguna Twitter mampu membuat guyonan  kreatif  dengan  kalimat singkat.

Guyonan para pengguna Twitter yang dinilai jenaka oleh masyarakat membuat sosial media ini mulai banyak dikunjungi pengguna lamanya lagi. Banyak  sekali screenshoot cuitan-cuitan di Twitter yang diunggah di media sosial lainnya seperti Instagram—salah satu media sosial dengan pengguna terbanyak saat ini. Tidak hanya guyonan, cuitan berisi kritik mengenai isu-isu yang sedang viral pun banyak di Twitter. Terlebih lagi Twitter memberikan fitur tagar populer  yang memudahkan masyarakat mengetahui apa yang  sedang banyak dibahas para pengguna Twitter.

Saya sendiri sebagai pengguna lama Twitter yang sudah lama tidak aktif di sana mulai kembali mengaktifkan akun saya lagi di akhir tahun 2018 kemarin. Berawal dari rasa kepo ingin melihat guyonan-guyonan Twitter yang sering diunggah teman saya di Instagram story-nya, sekarang saya malah keterusan dan mulai kembali aktif memberi cuitan.

Twitter sudah banyak yang diperbarui semenjak saya sudah tidak aktif menggunakannya pada tahun 2016. Dari mulai tampilan profile sampai suguhan GIF agar cuitan tampak lebih menarik. Menurut saya pribadi  perubahan Twitter  lebih mengarah ke hal positif, tidak heran jika banyak teman-teman saya yang juga kembali mengaktifkan akun Twitter mereka kembali.

Dari beberapa teman yang saya ajak bicara mengenai Twitter, hampir seluruhnya mengatakan bahwa Twitter menjadi asik karena diisi oleh banyak orang-orang cerdas dan kreatif. Saya pun setuju karena banyak menemukan akun para  aktivist-aktivist yang banyak  mengirim cuitan berisi kritik soal politik. Selain mereka yang membahas isu-isu berat nan sensitif seperti politik, para pengguna Twitter  yang terkenal  juga diisi oleh para penulis, youtuber, komedian, dan motivator. Tidak  harus  memiliki profesi  menarik seperti di atas agar cuitan mendapatkan banyak retweet dan likes, asal cuitan  yang dituliskan menarik dan berhubungan dengan apa yang dirasakan masyarakat kebanyakan pasti akan mendapatkan banyak retweet dan likes.

Retweet dan likes juga bisa didapatkan apabila anda membuat sebuah thread  di Twitter. Apa itu thread? Thread merupakan salah satu fitur baru di Twitter yang bisa digunakan untuk melakukan percakapan berurut atau membuat kultwit. Thread juga yang menjadi salah satu faktor banyak orang kembali mengunjungi Twitter lagi. Karena Thread biasanya berisikan cerita pengalaman pribadi si pemilik akun, jadi pembaca lebih mudah mendapatkan rasa dari sebuah cerita yang ditulis.

Salah satu thread yang banyak dibagikan masyarakat ke media sosial lain adalah thread milik salah satu akun dengan  nama pengguna @Hujandisenja. Ia membuat sebuah thread kisah pengalamannya bekerja sebagai asisten pribadi anak dari salah satu konglomerat di Indonesia. Kisah yang ia bagikan pun viral dan ramai dimasyarakat yang  sebagian  besar  tidak tahu kehidupan  para orang-orang kaya negeri ini. Kisahnya pun sampai dibahas di jambi.tribunnews.com. Meski demikian, hal-hal viral memang tidak hanya muncul dari Twitter saja, melainkan dari banyak media sosial. Namun hal-hal yang viral di Twitter seakan memberi pengetahuan baru untuk social media user.

Banyak didatangi pengunjung lama lagi, Twitter seakan mendapatkan sinarnya kembali. Dikutip dari Kompas.com unggahan 5 Desember 2018, Country Industri  Head Twitter Indonesia dan Malaysia, Dwi Adriansyah mengatakan bahwa pengguna harian Twitter di Indonesia melebihi pengguna harian secara global. Bahkan angkanya sampai dobel digit.

Lantas berapa banyak pengguna aktif  dan non-aktif Twitter?

Dari sepuluh orang yang saya survei, hanya empat yang aktif dan membuka Twitter hampir setiap hari, empat yang lainnya membuka aplikasi Twitter hanya di waktu  luang  dan membaca-baca saja, sementara dua orang lagi sudah tidak aktif atau tidak pernah membuka aplikasi Twitter.

Untuk para pengguna aktif,  apa yang membuat mereka tertarik kembali dengan Twitter?

Dua orang memberi jawaban tentang  betapa banyaknya bacaan berbobot  yang dikemas dengan singkat namun tetap menarik di Twitter, sehingga mereka merasa bahwa aplikasi tersebut sangat asik. Sementara dua orang lagi memberi jawaban yang mengarah tentang hal pribadi seperti nostalgia saling berbalas mention zaman sekolah dulu. Timeline Twitter pun tidak monoton layaknya Instagram yang hanya berisi foto, jadi  mereka merasa bahwa Twitter sangat menarik.

Meskipun pengguna Twitter masih kalah dengan pengguna Instagram, tapi bukan berarti tidak ada kesempatan untuk Twitter menjadi salah satu media sosial yang paling banyak digunakan masyarakat. Walaupun sempat mengalami penurunan saham drastis, namun Twitter merupakan aplikasi yang mampu mempertahankan eksistensinya. Dilihat dari seluruh aplikasi yang sempat banyak digunakan seperti Snapchat, Facebook, Ask.fm, Twitter, dan Instagram, Twitter merupakan aplikasi yang namanya tidak  tenggelam begitu saja. Walaupun tidak sepopuler Instagram untuk sekarang, tapi banyak masyarakat kembali menggunakan dan  kemungkinannya untuk mengejar posisi Instagram semakin terbuka.