Sebagai makhluk ciptaan Tuhan sudah menjadi ciri khas manusia yang bertuhan memiliki konsep Teologi dalam dirinya. Sebenarnya, apa sih ilmu Teologi itu? Teologi adalah ilmu yang mempelajari segala sesuatu yang berkaitan dengan keyakinan beragama. Teologi meliputi segala sesuatu yang berhubungan dengan Tuhan. Para Teolog berupaya menggunakan analisis dan argumen-argumen rasional untuk mendiskusikan, menafsirkan dan mengajar dalam salah satu bidang dari topik-topik agama. Teologi memampukan seseorang untuk lebih memahami tradisi keagamaannya sendiri ataupun tradisi keagamaan lainnya, menolong membuat perbandingan antara berbagai tradisi, melestarikan, memperbarui suatu tradisi tertentu, menolong penyebaran suatu tradisi, menerapkan sumber-sumber dari suatu tradisi dalam suatu situasi atau kebutuhan masa kini, atau untuk berbagai alasan lainnya. Jadi, intinya Teologi berlaku untuk semua agama karena setiap agama mempunya penafsiran tersendiri mengenai konsepnya.

Para filsuf yang mempelajari secara benar-benar tentang ilmu Teologi sudah pasti mengaitkan ilmu Sains di dalamnya, karena ilmu Sains sangat identik dengan ilmu Ketuhanan, Tuhan mengindikasikan eksistensinya melalui ciptaan-Nya, dengan berbagai ciptaan-Nya umat diajarkan untuk berfikir lebih matang tentang apa itu dasar kehidupan, melalui ciptaan-Nya Tuhan memberikan kemegahannya. Sebagai contoh adalah penciptaan Bumi dan seisinya yang telah dijelaskan di berbagai Kitab Suci menurut agama masing-masing.

Agama tak luput dari sains, karena dalam Ilmu sains mengenal konsep yang dinamakan hukum kausalitas, yaitu hukum dimana ada sebab pasti ada akibat, contohnya adalah polusi di udara diakibatkan oleh kendaraan bermotor, dan menipisnya lapisan ozon akibat efek rumah kaca dan masih banyak contoh lainnya tentang hukum kausalitas. Memang tidak dapat dipungkiri kalau ilmu Sains adalah ilmu yang menghubungka Teologi dengan Agama karena dapat menunmbuhkan keimanan dalam jati diri seseorang. Semakin orang mendalamai ilmu Teologi semaki dalam juga pengetahuan mereka tentang duni Ketuhanan dan semakin kokoh pula Keimanan yang dimilikinya.

Contoh sederhana adalah seorang Filsuf seperti Aristoteles, Socrates, dll yang membagikan pemikiran kepada rakyatnya tentang ilmu Teologi, karena mereka sadar akan adanya Alam Semesta tidak mungkin ada dengan sendirinya asti ada camput tangan dari Tuhan Yang Maha Esa. Para cendekiawan cenderung berpikir lebih matang dengan cara melakukan pengamatan yang mendalam dan berfikir baik-baik tentang adanya Alam Semesta dan dirinya itu sendiri. Alam Semesta yang terbentang luas dari ufuk ke ufuk sangatlah membingungkan para kaum cendekiawan, mereka berlomba-lomba untuk memecahkan misteri tersebut. Beberapa dari mereka menggunakan konsep Teologi dan beberapa dari mereka tidak menggunakannya. Akan tetapi dengan menggunakan Teologi lebih mendapatkan hasil yang rasional karena memang meiliki sangkut paut dengan konsep Ketuhanan.

Konsep Teologi memang berat, banyak orang tidak ingin mendalaminya karena hal ini bersifat ellusive atau sukar untuk dipahami, membutuhkan jiwa yang bersih dan niat yang baik dengan menjunjung tinggi diri sendiri maka ilmu Teologi dapat dipelajari, mungkin lebih tepatnya bukan mempelajari, akan tetapi meresapi. Karena semakin kita dapat meresapi ilmu Teologi semakin kokoh pula konsep yang kita dongkrak dalam diri kita. Beberapa filsuf memiliki pendapat yang berbeda , contohnya dalam Ilmu Islam kita harus mempelajari usuludin dan furrudin yang mana menjadi sokoguru agama Islam.

 

Nah, lalu apa kaitan yang lebih konkrit Sains dan ilmu Teologi? Langsung saja saya paparkan contoh: Dalam ajaran Islam yang mana Al-Qur’an menjadi pedomannya tertulis didalamnya tentang proses pemciptaan Alam Semesta beserta isinya, tertulis dalam Firman Allah SWT dalam

 

َوَلَمْيَرَالَّذِينَ كَفَرُواأَنَّ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ كَانَتَا رَتْقًا فَفَتَقْنَاهُمَا وَجَعَلْنَا مِنَ الْمَاءِ كلَّ شَيْءٍ حَيٍّ أَفَلَا يُؤْمِنُون

Artinya: “Dan apakah orang-orang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya……..  ( Q.S Al-Anbiya[21] :30 )

Penjelasan:

Ini dimulai dengan sebuah ldakan besar (bigbang) sekitar 12-20 miliar tahun lalu.Inilah awal terciptanya materi, energy, dan waktu. “Ledakan” pada hakikatnya adalah pengembangan ruang.Materi yang mula-mula terbentuk adalah hydrogen yang menjadi bahan dasar bagi bintang-bintang generasi pertama.Hasi fusi nuklir antara inti-inti hydrogen, meghasilkan unsure-unsur yang lebih berat, seperti karbon, oksigen, sampai besi atau disebut juga Nukleosintesis Big Bang.

Dalam ayat tersebut Allah SWT berfirman tentang penciptaan Alam Semesta, yang baru-baru ini para ilmuan bahkan yang non Islam mengklaim bahwa kejadian tersebut bukan hipotesa belaka, melainkan sebuah kebenaran. Bahkan ada ayat-ayat lain yang membahasan tentang penciptaan Alam Semesta, bagi para pemeluk Islam mereka yang memiliki Iman yang tinggi pasti akan mengimaninya secara Teologis maupun Sains. Segala fakta Sains yang tidak sesuai dengan firman Allah SWT tidak dapat dikatakan benar, karena Al-Qur’an adalah pedoman hidup seluruh umat Muslim, Al-Qur’an juga sering disebut dengan Kitab petunjuk, petunjuk bagi orang-orang yang beriman dan mau berfikir tentang konsep Teologi

J adi kesimpulan dari artikel ini adalah janganlah jauhi Ilmu atau Konsep Teologi, karena semakin kuat konsep Teeologi anda maka akan merasa semakin kecilnya diri anda, dan keindahan dunia ini tidak serta merta karena kebetulan, justru ada tangan tuhan dibaliknya.

 

Muhammad Nizar 210174114