Sumber gambar : dhee17.wordpress.com

Setiap orangtua yang baik pasti rela melakukan apapun demi membahagiakan buah hatinya. Dapat melihat dan ikut terlibat dalam proses tumbuh kembang sang anak adalah masa-masa terindah yang diinginkan oleh setiap orangtua. Namun sayangnya, tidak semua orangtua memiliki kesempatan untuk menghabiskan waktu bersama putra putri tercintanya. Kesibukan dalam bekerja ini pun membuat peran orangtua khususnya sang ibu dalam mengawasi dan mengasuh anak digantikan oleh pengasuh anak.

Para ibu yang memutuskan untuk berkarir jelas tidak memiliki banyak waktu untuk mengurus anak. Mereka berharap dengan adanya pengasuh anak bisa membantu dalam menjaga dan menemani sang anak saat ditinggal bekerja. Hal ini kemudian membuat peran sang ibu seolah tergantikan oleh para pengasuh. Bahkan tak sedikit hubungan antara sang anak dengan pengasuh terjalin sangat akrab hingga melebihi hubungan dengan ibu kandungnya sendiri.

Baru-baru ini dunia maya dihebohkan dengan munculnya video mengenai hubungan antara pengasuh anak dengan anak yang diasuhnya. Video yang dibuat oleh Ogilvy dan Mather berjudul “Mums & Maids” menuai banyak kontroversi masyarakat. Pasalnya video mengenai pengasuh anak (maids) yang lebih mengenal dan mengetahui keinginan sang anak dibanding dengan ibu kandungnya berhasil menyentuh hati para penonton yang menyaksikan. Dalam video tersebut, sang ibu merupakan warga Singapura yang setiap harinya sibuk bekerja dan menitipkan anak mereka kepada pengasuh anak.

Sang ibu kandung dan pengasuh anak sama-sama diberikan beberapa pertanyaan mengenai sang anak. Pertanyaan sederhana seperti cita-cita, nama teman dekat sang anak, dan sebagainya telah dijawab oleh ibu kandung dan sang pengasuh. Hasilnya sangatlah mengejutkan yaitu dengan jawaban pengasuh anak yang lebih benar atau sama persis dengan yang dijawab oleh sang anak.

Video yang dibuat bersama kelompok pekerja imigran Transient Workers Count Two (TWC2) adalah untuk memperingati hari buruh, dan bertujuan agar para pengasuh anak juga mendapatkan hari libur saat itu. Namun para netter yang menyaksikan justru dibuat sedih dengan kedekatan sang pengasuh yang begitu dalam hingga melebihi ibu kandungnya sendiri. Video yang tayang di YouTube ini pun berhasil mendapatkan view lebih dari 1,1 miliar penonton dengan hampir 10 juta like.

Setiap ibu pasti ingin mengasuh sendiri buah hatinya dan selalu ada disetiap tahap perkembangan sang anak. Namun terkadang untuk membantu dalam memenuhi kebutuhan hidup keluarga, mereka harus ikut mengambil peran dalam mencari nafkah. Hingga akhirnya seorang ibu harus rela menitipkan buah hatinya kepada para pengasuh. Hal tersebut sangat sulit dilakukan dan menjadi dasar rasa bersalah seorang ibu yang sibuk bekerja.

Kesibukan orangtua terutama seorang ibu yang memutuskan untuk berkarir mempunyai sisi positif dan negatif yang harus diterima. Sisi positif yang didapat seperti membantu perekonomian keluarga, peningkatan sumber daya manusia, serta para ibu menjadi lebih percaya diri dan juga selalu menjaga penampilannya. Hal ini karena wanita karir akan lebih banyak bertemu dengan orang-orang baru yang dapat memberinya inspirasi dan motivasi, serta melihat perkembangan yang ada diluar rumah.

Menjadi seorang wanita karir juga memiliki sisi negatif yang cukup serius yaitu mengenai masalah waktu bagi keluarga. Banyak orangtua yang pada akhirnya memilih anak mereka untuk diasuh oleh pengasuh anak. Selain itu terdapat survey yang dilakukan di negara-negara bagian Barat yang menunjukkan banyak anak kecil yang menjadi korban kekerasan orangtua yang terlalu lelah bekerja, sehingga memiliki tingkat kesabaran yang rendah.

Waktu adalah sesuatu yang sangat berharga karena waktu terus berjalan maju dan tidak bisa terulang. Dalam hidup terdapat banyak pilihan dan setiap pilihan mempunyai nilai tambah dan risikonya masing-masing. Para ibu yang memutuskan untuk bekerja demi keluarga adalah sosok yang pemberani dan layak diberi dukungan. Berikut adalah tips bagi para ibu untuk dapat sukses berkarir sekaligus menjaga keutuhan keluarga

Adil Membagi Waktu

Adil bukan berarti harus sama. Tetapi ingat akan kewajiban dan peran sebagai orangtua, terutama seorang ibu yang harus tetap memberikan perhatian dan kasih sayang kepada sang anak. Sekadar membuat sarapan pagi, menelfon saat ada waktu luang, dan menemani anak sebelum tidur tentu dapat dilakukan. Jangan lupa untuk memanfaatkan waktu akhir pekan untuk “quality time” bersama keluarga.

Tidak Membawa Masalah Kantor Kerumah

Setiap pekerjaan tidak ada yang selalu berjalan mulus, pasti akan ada masalah dan rintangan yang cukup menguras emosi. Apalagi seorang wanita yang cenderung lebih menggunakan perasaannya terhadap segala hal, tentu akan mudah merasa lelah dan kesal saat menghadapi masalah. Parahnya lagi jika perasaan kesalnya tersebut dapat berakibat buruk bagi orang-orang disekitarnya. Cobalah untuk selalu mengendalikan emosi terlebih saat menghadapi anak-anak. Jangan sampai pekerjaan membuat ibu menjadi galak dimata anak sehingga membuatnya segan untuk berinteraksi.

Prinsip Keluarga Adalah Prioritas Utama

Keluarga adalah harta yang paling berharga. Seberat dan sesulit apapun pekerjaan yang dilakukan orangtua tidak lain untuk membahagiakan keluarganya. Tentu tidaklah salah bagi wanita yang ingin terus berkarir dan membantu perekonomian keluarga. Namun akan menjadi salah ketika seorang ibu bekerja dan membuat sang anak tidak merasakan kebahagiaan yang seharusnya didapatkan sang anak. Selalu ingat dengan prioritas utama dan tujuan awal berkarir yang tidak lain untuk kebahagiaan keluarga, jadi lakukanlah yang terbaik.

Seimbangkan Antara Keluarga dan Bekerja

Menjadi seorang wanita karir akan menuntut seorang ibu berpikir lebih pintar untuk dapat menyesuaikan antara pekerjaan dengan keluarga. Pastikan selalu meminta pendapat keluarga saat akan mengambil keputusan. Karir memang suatu hal yang penting, namun perlu selalu diingat bahwa ada kehidupan lain yang telah menanti dirumah yaitu menjadi seorang ibu dan juga istri dalam suatu keluarga.

Menerima dan Menjalankan Pilihan Hidup Tanpa Tekanan

Sebagai seorang ibu sekaligus wanita karir pasti akan merasakan berbagai perasaan bersalah terhadap buah hatinya. Seperti misalnya, tidak dapat menghadiri acara sekolah anak, tidak bisa menjemput sekolah, membantu belajar sepulang sekolah, dan sebagainya. Terlebih saat akan pulang kerumah dan mendapati jalanan yang macet pasti akan membuat hati merasa gelisah dan stress. Cobalah untuk santai menghadapinya, sebelum memutuskan untuk berkarir pikirkan secara matang mengenai konsekuensi yang akan dihadapi. Sehingga pikiran tidak akan terbebani dengan perasaan bersalah yang datang mengganggu.

Menjadi wanita karir dan menjalankan tugas sebagai seorang ibu bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan. Kehilangan moment-moment berharga bersama buah hati tercinta adalah hal yang begitu menyakitkan. Tidak sedikit para ibu yang sibuk bekerja menjadi seakan jauh dengan anaknya. Padahal secara tidak langsung, seorang ibu yang memutuskan untuk bekerja telah mengorbankan perasaan dan keinginan terbesarnya demi membahagiakan orang yang dicintainya. Kebahagiaannya yaitu ketika melihat keluarganya tercukupi secara materi sehingga sang anak dapat tumbuh dengan baik tanpa merasa kekurangan. Dalam hati setiap wanita karir tersimpan harapan besar bagi buah hatinya. Yaitu kelak suatu hari nanti sang anak dapat memahami akan pengorbanan yang dilakukannya semata-mata untuk kebaikannya.

Liska Setianti – 2101650096