Beberapa hari yang lalu saya mendapatkan kiriman buku. Buku ini adalah Antologi dari beberapa penulis yang digawangi oleh M. Husnaini, penulis muda produktif, yang juga menjadi pendiri sekaligus ketua sahabat pena Nusantara. Buku ini yang berjudul Medsosku Sayang, Medsosku Malang terbagi menjadi empat bagian. Pertama, jemari yang menghanyutkan, kedua, pelintir sekata, rusak seriwayat makna. bagian ketiga, medsosmu, cermin dirimu, dan keempat, keteladanan dalam bermedsos.

Isi buku ini sangat beragam corak dan warnanya, karena ditulis oleh sejumlah penulis dari latar beragam yang bervariasi. Mulai dari pelajar sekolah, mahasiswa, guru, dosen dan juga penulis yang memang sudah mahir. isinya kaya akan makna ilmu yang bergizi.

Latar belakang penulisan buku ini berasal dari beberapa lapisan masyarakat terhadap medsos (media sosial) yang kerap menimbulkan amarah di antara pengguna medsos sendiri. Biasanya hal itu disebabkan oleh berita-berita yang tidak benar atau sering disebut hoax. Atau penggunaan medsos yang kurang bijak. Berbagai ragam cara menggunakan medsos secara bijak dan cerdas. Tidak hanya menggunakan medsos tanpa berpikir akibatnya nanti. Ketika menggunakannya untuk membagikan berita yang buruk tanpa proses pengecekan kebenaran terlebih dahulu, dan ternyata beritanya adalah tidak benar, ini akan mengakibatkan dampak yang sangat buruk. Bahkan bisa mencemarkan nama baik.

Maka perlu adanya kehati-hatian dalam menulis status dan juga mengomentari status seseorang. Untuk itu kita perlu menjaga kehati-hatian dalam bertutur kata, baik lisan maupun tulisan dan juga dalam memberikan komentar ataupun pendapat di media social.

Banyak orang menyatakan, “orang Indonesia malas membaca tetapi rajin memberikan komentar yang asal-asalan dan tanpa dipikir panjang terlebih dahulu. Menurut masyarakat Anti Hoax, teknologi berkembang begitu cepat tanpa dibarengi dengan budaya kritis.

Memang, tidak sepenuhnya orang Indonesia seperti itu. Masih ada orang yang sadar dan peduli. Namun, pernyataan tadi mengajarkan kepada kita bagaimana agar lebih berhati-hati, waspada, dan juga tidak tergesa-gesa terhadap informasi yang belum tentu pasti kebenarannya.

Medsos sudah menjalar menjadi bagian dari kehidupan kita. Bayangkan, mau tidur lihat HP, bangun tidur lihat HP. Anak muda, mulai dari pelajar SMP, rata-rata kemana-mana sekarang menggenggam HP. Rata-rata mereka main di medsos.

Kita pun saat ini dihadapkan pada kondisi generasi muda yang miris dan tragis. Kenakalan remaja, narkoba, minuman keras, tawuran, pelecehan seksual, dll nyaris menjadi ciri kaum remaja saat ini. Sebenarnya generasi muda saat ini lebih cerdas dan unggul dalam berpikir. Namun mereka mengalami krisis dalam bidang moral atau etika.

Maka, berpandai-pandailah menggunakan medsos. Manfaatkan teknologi dan efektivitas medsos itu untuk kegiatan yang positif. Konten negatif seperti berita bohong alias hoax dan ujaran kebencian akan merugiian diri sendiri dan masyarakat. Diharapkan segenap insan selalu memperhatikan etika bermedsos yakni dengan menggunakannya dengan baik dan benar.