Jauh sebelum teknologi komunikasi massa seperti “smartphone” muncul, manusia mengirimkan pesan jarak jauh menggunakan merpati dan kentongan. Merpati dan kentongan adalah contoh media massa tradisional. Media massa tradisional paling banyak digunakan di perdesaan dan dilakukan secara sederhana. Media massa tradisional mempunyai dimensi sosial, media komunikasi tradisional juga memiliki kelebihan yang tidak dimiliki dan tidak dipakai oleh media modern. Media massa tradisional bisa ditukar menjadi seni yang lebih menarik, sederhana dan mudah dimengerti. Bentuk media massa tradisional ada empat yaitu: lambang isyarat, simbol, gerakan, bunyi-bunyian.

 

  1. Merpati Pos
    • Merpati pos merupakan media komunikasi massa yang popular pada zaman dahulu. Merpati pos adalah burung merpati yang dilatih oleh manusia untuk dapat mengirimkan pesan jarak jauh. Burung merpati dijadikan media komunikasi karena dianggap memiliki daya ingat yang kuat dan naluri kembali ke tempat asal walaupun telah pergi ke tempat yang jauh. Saat ini posisi merpati pos sudah tergantikan oleh teknologi media komunikasi yang semakin banyak ragamnya.
  2. Kentongan
    • Kentongan sebagai alat komunikasi yang ada di masyarakat dahulu. Biasanya di gunakan untuk mengumunkan suatu berita atau peristiwa yang terjadi. Para penjaga malam sering menggunakan kentongan sebagai meda komunikasi ketika ada maling. Sehingga mendengar suara yang di keluarkan dari kentongan itu membuat masyarakat keluar rumah untuk mencari tahu apa yang sedang terjadi. Kentongan populer sebagai media komunikasi tradisional, dan sampai era modern ini juga masih digunakan di pedesaan bahkan di perumahan pun masih di gunakan.