Sebenarnya Digital PR tidak jauh bebeda dengan PR konvensional. Keduanya menuntut kreatifitas seorang praktisi PR untuk membuat pesan yang efektif sesuai untuk target audience yang dituju. Salah satu perbedaan yang paling mendasar antara digital PR dan PR konvensional adalah media yang digunakannya. PR konvensional menggunakan media relations untuk menyebarkan konten, sedang digital PR menggunakan media online  untuk menyebarluaskan pesan. Seorang praktisi PR sebaiknya dapat menggunakan kedua metode tersebut.

Kemudian pertanyaannya adalah mengapa PR konvensional harus digantikan dengan PR digital? Karena perkembangan media online telah membantu menyebarluaskan informasi dengan cepat. Kehadiran social media sebagai salah satu jenis media online telah mengubah cara berkomunikasi di kalangan masyarakat. Oleh karena itu, sebagai praktisi PR harus dapat mengenali tipe social media, seperti Youtube, Twitter, Instagram, Facebook, LindkedIn, dan lainnya. Pada media sosial PR akan menemui target audience yang tepat. Pesan yang disampaikan di media sosial dapat menyebar dengan cepat karena kemudahan para penggunanya dalam berbagi pesan dari satu orang ke orang lainnya.

Selain itu, pengguna social media pada umumnya tidak menggunakan bahasa formal ala siaran pers untuk menyampaikan kontennya. Biasanya mereka akan lebih tertarik pada konten yang sesuai dengan kebutuhan mereka dan sekaligus seseorang yang dapat merespon keluhan mereka secepat mungkin. Dengan memahami perkembangan social media, praktisi PR diharapkan memahami kegunaan dari aplikasi media sosial tersebut terhadap perusahaan dan brand yang ditangani. Selain itu, pemahaman akan perilaku target audience sangat diperlukan untuk membangun strategi komunikasi Public Relation  yang tepat. Dengan demikian, secara praktis hal tersebut membuat kerja praktisi PR masa kini mengalami perubahan yang sangat luar biasa. PR masa kini bukan hanya harus cerdas berhubungan dengan influencer, termasuk media, tetapi juga dituntut untuk bisa berhubungan langsung dengan pengguna brand di jejaring sosial media. (H)