Opini atau suara hati manusia dapat disampaikan tidak hanya melalui lisan, tetapi juga tulisan. Dengan menulis dalam wadah pribadi, kita dapat menuangkan semua pemikiran kita dengan lebih baik tanpa ada yang mengusik kebebasan kita kecuali diri kita sendiri. Selain menulis untuk diri sendiri, kita juga dapat membuat tulisan yang dapat dibaca oleh banyak orang melalui media massa. Teknik yang berkenaan dengan penulisan berita, feature, artikel dan opini di media massa baik cetak, elektronik, maupun online adalah jurnalistik.

Pengertian sempit jurnalistik dapat disimpulkan secara epistimologis yaitu laporan tentang peristiwa yang terjadi sehari-hari. Namun pengertian itu lebih kita kenal dengan sebutan berita. Sebagai pembedanya adalah, berita adalah hasil dari proses penulisan, sedangkan jurnalistik itu sendiri adalah sebuah proses yang ditempuh untuk membuat tulisan. Untuk membuat tulisan tentu saja bukan hal yang mudah, apalagi jika tulisan itu akan dipublikasi dan dinikmati oleh banyak orang. Khalayak ramai yang membaca tulisan kita, tidak hanya membacanya begitu saja, tapi akan memberikan penilaian dan komentar. Oleh karena itu, sebelum menulis konten berita, kita harus mengikuti semua tahapan proses yang ada dan mengolah beritanya dengan baik.

Prosesnya jurnalistik sendiri terdiri dari pengumpulan bahan berita (peliputan), pelaporan peristiwa (reporting), penulisan berita (writing), penyuntingan naskah berita (editing), dan penyajian atau penyebarluasan berita (publishing/broadcasting) melalui media. Proses panjang ini tidak dilalui dengan mudah oleh rekan jurnalis kita. Oleh karena itu, kita harus sangat mengapresiasi berita yang sudah mereka sajikan. Setelah melalui proses yang panjang inilah, sebuah berita dapat diterima oleh  pembaca. Nah, sekarang sudah taukan apa itu jurnalistik. Jadi kalian tertarik untuk menjadi seorang jurnalis?  (CE)