Fotografer fashion membutuhkan pemahaman yang mendalam dari kedua teknik yaitu fotografi dan fashion untuk menciptakan visual yang mewakili ide-ide dan inovasi. Dalam fotografi fashion, seorang fotografer bertugas untuk menghasilkan atau menampilkan konsep foto dari produk fashion yang akan dijual ke dalam bentuk visual. Jangan sampai terlupakan adalah tampilan gaya-hidup/life-style pada masa yang ingin ditampilkan, harus terlihat dengan jelas pada fotografi fashion tersebut. Sebelum melakukan pemotretan, lakukanlah sedikit penelitian. Lihatlah fotografi fashion terkenal untuk mendapatkan ide-ide. Mendapatkan inspirasi dari fotografer lain akan membantu anda menemukan gaya anda sendiri. Persiapkan segala sesuatunya dengan baik. Pastikan bahwa anda siap dan telah merencanakan serta meneliti dengan baik. Hal ini akan membantu anda mendapatkan gambar terbaik.

Sebenarnya, apa saja perlengkapan utama para fotografer fashion?

  1. Kamera

Dalam urusan pemotretan fashion, hal yang paling penting adalah kualitas foto yang dihasilkan. Jadi, dalam urusan memilih kamera, hal pertama yang perlu Anda perhatikan adalah ukuran sensornya. Karena ukuran sensor berbanding lurus dengan kualitas, semakin besar ukurannya maka semakin baik juga hasil fotonya. Kamera dengan sensor full-frame menjadi pilihan favorit para fotografer fashion. Beberapa tahun lalu, full-frame hanya terdapat pada kamera-kamera high-end. Kini, sudah mulai banyak kamera entry-level dengan harga terjangkau yang dibekali sensor tersebut

  1. Lensa

Biasanya sebelum pemotretan, sang fotografer kadang bingung harus membawa lensa apa saja untuk bisa memotret seorang model yang cantik dengan maksimal. Pada dasarnya, semua lensa dapat digunakan untuk foto portrait, dari sangat lebar (wide) sampai telefoto. Tiap lensa memiliki sifat yang berbeda, dan setiap fotografer memiliki lensa favorit yang berbeda-beda. Saya sendiri hampir selalu meraih lensa 85mm f/1.4 saya untuk portrait.

Jika Pakai Lensa Tele

Manfaat dengan menggunakan lensa tele, yaitu akan ada jarak yang cukup jauh antara model dan fotografer. Ini bisa membantu untuk membuat sang model merasa lebih nyaman dan tentunya akan lebih bebas berexpresi. Lensa tele juga membantu kita untuk merekam kecantikan sang model secara close-up. Kita dapat melakukan komposisi yang ketat, seperti membidik muka sang model saja, atau bahkan hanya bibirnya. Tentunya dengan sedikit kreatifitas, kita akan bisa mendapatkan hasil yang lebih beragam.

Jika Pakai Lensa Wide Lensa tele biasanya lebih umum dipakai untuk memotret seorang model. Namun, dengan menggunakan lensa wide, kita bisa juga tetap berkreasi, dan tentunya akan menghasilkan gambar yang lebih unik dibanding fotografer lainnya yang hanya menggunakan lensa tele. Lensa wide yang popular untuk foto model adalah lensa 16-35mm, 24-70mm, 35mm, ataupun 24mm fixed.

Lensa wide juga bisa digunakan untuk memadukan kecantikan atau keunikan sang model dengan keindahan pemandangan sekitar di lokasi photoshoot. Kadang sebuah foto model, yang ingin ditonjolkan juga adalah lokasi pemotretan nya. Sang fotografer bisa lebih berkreasi dengan menggunakan komposisi dan elemen2 dari material dan suasana yang tersedia di lokasi pemotretan tersebut.

  1. Lighting

Entah anda merencanakan pemotretan fashion di luar atau di dalam ruangan, anda perlu mengatur pencahayaan yang tepat. Jika berencana untuk mengambil gambar di dalam ruangan, pastikan bahwa anda memiliki studio yang diatur dengan benar serta pencahayaan yang tepat.

Pastikan Anda memakai aksesoris untuk mengatur pencahayaan yang tepat, sesuai dengan konsep yang telah diperkirakan sebelumnya. Baik pemotretan di luar atau di dalam ruangan, Anda perlu mengatur teknik pencahayaan yang tepat. Dengan dibantu penguasaan teknik pencahayaan yang baik, maka foto yang Anda kerjakan akan memiliki soul/jiwa/karakter yang kuat.

Ingatlah, dalam fotografi digital, sesi pemotretan hanyalah bagian dari suatu rangkaian proses foto, masih ada bagian post-production untuk foto tersebut. Oleh karenanya pikirkan dengan tepat dan jangan terburu-buru dalam melakukan eksplorasi pencahayaan.

Jika kamu ingin membuat konsep fotografi fashion dalam studio, ada baiknya memperhatikan tata letak lampu, cahaya menyesuaikan konsep dan bisa memenuhi etestika dalam seni foto.

 

Penempatan Main Light

  1. Hight Level Pada banyak pemotretan Sobat mungkin akan memposisikan Main Light di atas model. Perhatikan bagaimana bayangan dari hidung jatuh ke sisi bawah wajah dan terkesan memperpanjang fitur hidung. Sobat idealnya menginginkan bayangan hidung untuk menunjuk ke ujung bibir. Bentuk segitiga cahaya pada pipi di sisi bayangan sering disebut dengan Rembrandt Lighting, dan untuk mendapatkan efek pencahayaan ini Sobat cukup meminta model untuk sedikit memindahkan kepala model.
  2. Eye Level Pasang lampu flash atau Main Light di samping dengan tinggi sejajar dengan model, dan cahaya akan mengenai seluruh sisi wajah. Bayangan yang terbentuk memberikan kesan memperlebar fitur wajah. Akan lebih efektif jika cahaya tersebut seimbang dengan sumber cahaya kedua yang berada di sisi berlawanan. Biarkan sumber cahaya tersebut atau main light tetap menyala sehingga Sobat bisa melihat bagaimana bayangan yang terbentuk.
  3. Low Level Penempatan main light seperti ini akan memberikan kesan wajah yang menakutkan. Mungkin jika Sobat memotret untuk keperluan Halloween bisa saja menggunakan posisi main light seperti ini. Seperti yang terlihat di dalam foto contoh diatas, penempatan main light yang rendah menghasilkan foto portrait yang kurang menyenangkan. Bayangan hidung tampak tebal, dan kantung mata terlihat lebih jelas

By: Siddiq Prawiro Aji