Berbicara tentang kontribusi apa yang bisa saya dan teman-teman saya berikan kepada negri ini sangatlah menarik. Pemuda, siapa kah pemuda? Kenapa harus berkontribusi bagi negri ini? sekilas kita semua pasti masih ingat dengan kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945. Ketika founding fathers kita di culik ke rengasdengklok, kaum muda dan kaum tua pada waktu itu bersebrangan pendapat tentang kapan kita harus memproklamirkan kemerdekaan Indonesia. tanpa adanya dorongan secara terus menerus dari kaum pemuda, maka founding fathers kita mungkin tidak memproklamirkan kemerdekaan pada 17 agustus.

Menilik peristiwa lainnya, 1998, kerusuhan yang terjadi pada bulan mei. Men-dismiss impact secara etnis, mari kita kaji peran pemuda dalam membawa Indonesia memasuki era reformasi. Mengundurkan diri dari jabatan oleh presiden ke dua yang memerintah selama 32 tahun yang menandai berakhirnya masa orde baru tidak lepas dari peran dan aksi pemuda pada waktu itu. Tanpa pemuda yang berdemonstrasi, maka tidak akan pernah ada era reformasi di negri ini. sekali lagi men-dismissĀ­ aspek tidakan yang di lakukan cenderung anarkis pada waktu itu, mari kita fokus pada tekad, motivasi, semangat dan keinginan untuk membawa perubahan negri ini menjadi lebih baik. Itulah sejatinya refleksi dari apa yang pemuda Indonesia pikirkan dan rasakan pada waktu itu.

Mengungkit sejarah yang telah menggoreskan luka pada hati sebagian masyarakat Indonesia tidaklah memiliki maksud tertentu. Sangat simple tujuannya yaitu untuk mengingatkan kembali kepada pemuda era saat ini bagaimana pemuda secara jiwa dan raga pada masa itu dan pemuda pada masa sekarang. Betul. Kita tidak bisa memungkiri perubahan telah terjadi akibat intervensi dari berbagai aspek. Aspek motivasi, pada dasarnya kita bandingkan motivasi pemuda pada beberapa peristiwa sejarah yang telah berlalu dengan motivasi pemuda saat ini. yang satu motivasinya adalah membawa perubahan secara kolektivis dan general pada isu yang genting negri ini. Saat ini, motivasi pemuda cenderung adalah berusaha keras merubah diri sesuai dengan role model mereka. Apakah salah? Saya tidak mengatakan itu salah, hanya saja menurut saya ada hal yang lebih penting dan lebih prioritas perlu dikerjakan oleh pemuda saat ini.

Perbedaan motivasi melandasi setiap tindakan pemuda yang cenderung menjadi individualis. Mementingkan diri dan mengabaikan yang lain. Apakah semuanya seperti itu? Tidak, tetapi mayoritas. Permasalahan tidak selesai sampai disana saja. Muncul pertanyaan mengapa dalam benak saya: Mengapa banyak sekali pemuda saat ini cenderung tidak mau engage dan mengabaikan isu-isu yang terjadi, baik dalam bidang politik, lingkungan, kesehatan, pendidikan, populasi, dan sebagainya? Hingga saat ini saya masih tidak bisa menemukan jawaban yang pasti mengapa bisa terjadi. hanya saja saya berpikir bahwa pola informasi yang diterima tidak linier dengan cara berpikir pemuda saat ini, disamping itu intervensi informasi yang menarik dalam kajian individualism pemuda saat ini lebih dominan sehingga pemuda menjadi lebih semangat care pada beberapa stuffs yang menurut saya tidak berbobot.

Karena pemuda sangat mudah dipengaruhi mengingat pola kognitif dan perilaku yang dinamis, membuat beberapa pihak memanfaatkan kesempatan ini untuk proses komersialisasi. Salah satunya berbicara tentang peranan media. Tontonan TV saat ini sudah banyak yang tidak berbobot. Sinetron ditayangkan tanpa nilai positif yang jelas. Politik negeri ini juga telah ikut mengacaukan banyak hal membuat banyak orang bingung. Pemuda secara jelas saya katakan sudah terkontaminasi dengan banyak elemen yang membawa pada kemunduran.

Kembali kepada poin kontribusi apa kontribusi yang bisa pemuda berikan kepada negri ini di tengah kondisi pemuda yang telah mengalami kemunduran? Mengutip pernyataan Malala Yousafzai: pendidikan. Rata-rata pemuda saat ini telah mengenyam pendidikan. Jadi apa kaitan dengan kontribusi bagi negri ini? bagi saya sangat simple. Belajarlah. Walaupun kadang bosan, malas, dan banyak tantangan batin, ikuti sajalah sistem, sedikit demi sedikit tingkatkan motivasi. Bagi yang memiliki motivasi besar, raihlah prestasi sebesar-besarnya. Kenapa saya katakan belajar adalah bentuk kontribusi yang paling ideal bisa kita berikan kepada negri ini? karena orang terpelajar telah menjadikan dirinya sebagai modal yang berkualitas bagi negri ini. mungkin saat ini impact-nya belum terasa. Di masa yang akan datang baru akan terlihat secara jelas kontribusi pemuda.

Calon pemimpin masa depan adalah pemuda saat ini. Anda yang siap yang dibekali dengan baik, maka akan menjadi pemimpin yang baik. Dengan adanya pemimpin yang baik, maka negeri akan makmur, dan sebaliknya. Analogi singkat ini saya rasa cukup untuk menjelaskan mengapa pada akhirnya pendidikan itu adalah aspek paling penting sebagai wujud kontribusi yang bisa diberikan oleh pemuda kepada negri ini.

Intinya, mau member kontribusi bagi Indonesia? Maka jangan bolos kuliah.

STIVENĀ 1801448713

MARCOMM