Awalnya,  kata “magang” terasa menakutkan bagi saya. Walaupun magang sebenarnya hanyalah belajar kerja atau biasa disebut praktek kerja lapangan, namun yang terbayang dalam pikiran saya adalah suasana perkantoran yang serius, dan orang-orang berumur yang kurang asyik. Dari banyak cerita dari teman yang saya dengar tentang magang, cerita dari mereka kebanyakan kurang menarik, mereka bilang mereka seringnya tidak ada kerjaan alias gabut. Mereka juga selalu bilang “Ya namanya juga magang, Mahasiswa Ganggu” atau “Bosen dikantor gak ngapa-ngapain dan ga ada temen ngobrol, ya kan cuma anak magang” cerita-cerita seperti itu membuat saya berpikir kalau ya berarti magang itu nggak seru. Saya juga khawatir dengan lingkungan dan suasananya, karena bisa betah atau tidaknya saya di suatu lingkungan, tergantung bagaimana suasananya, apakah saya nyaman atau tidak disitu. Saya tidak bisa belajar atau bekerja dengan baik apabila saya merasa kurang nyaman disana. Namun karena magang adalah salah satu syarat kelulusan ditempat saya kuliah, Binus University, maka apapun yang terjadi ya saya harus magang. Kebetulan di Binus, anak Marcomm sudah dipaketkan magang da skripsi itu disemester 8, yang sekarang sedang saya jalani. Takut, saya takut tidak bisa menjalani keduanya dengan maksimal karena pasti akan sulit membagi waktu. Semakin bingung dan takut karena perusahaan untuk tempat magangnya harus mencari sendiri, dan ditentukan untuk tidak boleh magang di media cetak. Hanya boleh di televisi dan radio, dan harus selama tiga bulan.

1

Lagi gabut foto-foto di komputer kantor~~

 

Mulailah saya men-drop CV kebeberapa perusahaan. Saya men-drop CV saya bersama surat pengantar magang dari Binus ke Prambors Radio dan Kompas TV. Dari awal saya memang ingin magang di Kompas TV, karena jaraknya yang tidak terlalu jauh dari rumah apalagi dari kampus, karena saya memikirkan apabila nantinya harus bolak-balik ke kampus untuk urus ini-itu supaya tidak repot. Selama menunggu untuk dipanggil interview, yang tidak kunjung dipanggil juga sampai 2 bulan, saya tidak ada kerjaan. Karena sudah tidak ada mata kuliah yang harus diambil, ke kampus hanya seminggu sekali untuk bimbingan, selebihnya dirumah, atau pergi jalan-jalan. Bosan sekali. Saya tidak sabar untuk segera memulai magang hanya agar memiliki kesibukan setiap hari. Walaupun sampai 2 bulan belum juga dipanggil, namun saya tidak mencoba mencari perusahaan lain, entah kenapa saya merasa yakin saya akan segera dipanggil interview, padahal sih ketar-ketir juga menunggunya karena waktu terus berjalan, dan rata-rata teman saya sudah mulai magang.

2

Koridor yang selalu hectic dilantai 5

 

Lalu sampailah pada hari dimana saya dipanggil untuk interview di Kompas TV. Saya senang sekali dan lega, akhirnya dipanggil juga. Karena pada waktu itu sudah bulan Maret, dan diharuskan magang selama 3 bulan, jadi saya takut nanti waktunya tidak keburu. Setelah di –interview oleh orang HRD, saya langsung ditempatkan di divisi News bagian Sport, di program Kompas Sport Petang sebagai production assistant. Saya lagi-lagi merasa takut, karena sport bukan passion saya, saya kurang meminati dan kurang mengerti berita-berita olahraga. Tema skripsi yang saya ambil pun sangat jauh dari bidang ini. Tapi saya pikir yasudahlah jalanin aja. Saya langsung menuju ke lantai 5 News Division, dan dipertemukan dengan produser-produser bagian Sport. Pada hari itu juga saya langsung diberitahu apa saja yang mesti saya kerjakan selama magang disana.Dikenalkan dengan para karyawannya, reporter-reporter, dan production assistantnya. Namun saya baru bisa mulai magang esok harinya.

 

34

TONGSISSSSS TIMEEE~ with Producer & Reporter

 

Hari-hari pertama magang, saya masih sangat awkward atau istilahnya belum dapat feel-nya. Pekerjaan yang saya lakukan tidak sulit. Antara lain men-download video sport dari berbagai jenis source, mencari gambar, kadang menulis naskah, kadang ikut reporter liputan lapangan, menghitung durasi dan mengecek rundown, dan belajar dubbing berita. Saya juga selalu ikut produser memantau jalannya program saat on-air di control room, dan diajarkan memutar prompter. Nama saya pun selalu ada di credit title di bagian production assistant, itu membuat saya agak bangga. Semua pekerjaan yang saya lakukan disini kebanyakan sudah saya pelajari dulu di kampus, jadi saya tidak menemukan banyak kesulitan, karena dibantu dengan produser dan PA lain, kami bekerja dengan baik. Suasananya yang saya rasakan masih biasa saja. Namun lama kelamaan, saya mulai menikmati masa-masa magang saya. Menikmati pekerjaan-pekerjaan yang saya lakukan dan juga pelajari, menikmati suasana kantornya yang sangat santai, dan partner yang menyenangkan. Bisa dibilang saya sudah merasa betah disini. Semakin hari saya semakin mengenal para produser-produser, PA, dan reporter-reporter yang beberapa ada yang seumuran dengan saya. Mereka semua ramah, dan tidak meng-anak-tiri-kan saya yang hanya anak magang. Kami sering makan siang bersama dikantin,  bahkan pergi hangout setelah selesai bekerja, dll. Saya mulai menikmati rutinitas setiap hari saya pergi ke kantor dan melakukan pekerjaan saya dikantor. Bahkan produser meminta saya untuk memperpanjang masa magang saya yang tadinya saya hanya ingin dua bulan saja, menjadi tiga bulan.

5

#SELFIE!!

 

Walaupun semakin hari pekerjaan saya semakin tidak menentu, karena selain mengerjakan pekerjaan saya sebagai PA Kompas Sport Petang, kadang saya disuruh mengerjakan pekerjaan yang seharusnya bukan pekerjaan saya. Misalnya menjadi PA program-program lain, dan menjadi operator sms running text disiaran langsung Indonesia Super League di channel Kompas Vision yang mengharuskan saya berada dikantor lebih lama melebihi jam kerja saya yang biasanya. Hal itu sangat menyita waktu saya, dan menyebabkan skripsi saya agak terbengkalai. Karena setiap ada waktu luang di rumah, saya gunakan untuk istirahat. Bahkan sampai tidak ada waktu untuk bertemu sahabat-sahabat saya. Rutinitas saya benar-benar berubah yang tadinya bosan dirumah tidak ada kerjaan, sampai akhirnya sekarang sedikit sekali waktu untuk santai. Saya libur hanya 2 hari, dan 1 harinya untuk kekampus bimbingan skripsi. Sisa 1 hari untuk saya bersantai istirahat. Doa saya untuk punya kesibukan benar-benar terwujud rupanya. Namun semua itu saya jalani dengan ikhlas, karena semuanya terasa menyenangkan. Saya manfaatkan semuanya agar bisa mengambil ilmu dari apa yang saya lakukan disini. Saya juga banyak belajar dari para produser, PA dan reporter yang semuanya sangat pintar dan profesional, selalu membantu dan membagi ilmunya kepada saya. Sehingga membuat saya ingin ikut bergabung bekerja disini nantinya setelah lulus.

 

6

 

Bersama para produser, PA, reporter KOMPAS SPORT 😀

 

Tidak terasa dua bulan sudah saya magang disini dan hanya tinggal sebulan lagi, semuanya sudah berubah dari waktu awal saya datang. Semuanya jadi terasa menyenangkan dan sama sekali tidak menjadi beban untuk saya. Pengalaman dan ilmu yang saya dapatkan disini sangat banyak. Bisa dibilang sekarang point of view saya tentang “magang” sudah berubah. Cerita saya tentang magang pun sangat berbeda dengan cerita magang teman-teman saya yang dulu membuat saya berpikir bahwa magang itu tidak seru. Karena selama di Kompas TV saya merasa banyak sekali belajar, dan yang terpenting adalah saya merasa nyaman.

Ayu Tri Andini [ayutriandhini@gmail.com]